Proses pengeluaran
zat :
1. Ekskresi, yaitu proses pengeluaran
zat sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh dan dikeluarkan bersama
urine, keringat, dan udara pernapasan.
2. Sekresi, adalah proses pengeluaran
zat sisa dalam bentuk cairan oleh sel atau kelenjar (masih berguna, biasanya
mengandung enzim).
3. Defekasi, proses pengeluaran
sisa-sisa pencernaan makanan.
Zat-zat yang
dikeluarkan tubuh antara lain CO2, H2O, garam mineral,
dan NH3.
Fungsi sistem ekskresi:
1. Menurunkan
kadar zat produk metabolisme (metabolit) dalam tubuh agar tidak menyebabkan
akumulasi.
2. Melindungi
sel-sel tubuh dari zat-zat yang bersifat racun.
3. Menjaga
keseimbangan cairan dalam tubuh (homeostasis).
4. Membantu
mempertahankan suhu tubuh.
Sistem eksresi terdiri
dari organ-organ atau alat-alat ekskresi, antara lain:
1.
Ginjal
(ren),
2.
Kulit
(dermis/cutan),
3.
paru-paru
(pulmo),
4.
Hati
(hepar).
1. Ginjal
a. Struktur ginjal
- Bentuk
ginjal seperti kacang merah (kacang ercis), jumlahnya sepasang dan terletak di
dorsal kiri dan kanan tulang belakang di daerah pinggang.
- Berat
ginjal diperkirakan 0,5% dari berat badan atau sekitar 200 gram, dan panjangnya
± 10 cm.
- Setiap
menit 20-25% darah (sekitar 12 liter) dipompa oleh jantung yang mengalir menuju
ginjal.
Ginjal terdiri
atas tiga bagian utama yaitu:
1).
korteks (bagian luar, kulit ginjal),
§
Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron (±
1 juta) sehingga permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya perembesan
zat buangan menjadi banyak.
§
Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus
(saluran) yang panjang.
§
Pada badan Malpighi terdapat kapsul Bowman yang
bentuknya seperti mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih.
§
Kapsul Bowman membungkus glomerulus. Glomerulus
berbentuk jalinan kapiler arterial.
§
Tubulus (pembuluh) pada badan Malpighi adalah tubulus
proksimal (pembuluh
pertama) yang bergulung dekat kapsul Bowman di mana pada dinding
selnya terdapat banyak sekali mitokondria.
§
Tubulus yang kedua adalah tubulus distal.
§
Pada rongga ginjal bermuara pembuluh pengumpul (tubulus
collecta) à tubulus (pembuluh) ke tiga.
§
Panjang seluruh tubulus (saluran) ginjal manusia antara
7,5 – 15 km.
2). medula
(sumsum ginjal),
Medula terdiri atas
massa triangular yang disebut piramida ginjal, yang akan berhubungan dengan
saluran pengumpul urine.
Piramida ginjal berjumlah antara 15-16 buah massa triangular. System tubulus
pada medulla meliputi lengkung Henle dan duktus kolektivus.
3). pelvis
renalis (rongga ginjal).
§
Rongga ginjal dihubungkan oleh ureter (berupa
saluran) ke kantung kemih (vesika urinaria) yang berfungsi sebagai
tempat penampungan sementara urine sebelum keluar tubuh.
§
Dari kantung kemih, urine dikeluarkan dari tubuh melewati
saluran yang disebut uretra.
Fungsi Ginjal
1). Fungsi
utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengan-dung nitrogen, misalnya
amonia.
2).
Fungsi lainnya :
• mengeksresikan
zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air;
• mempertahankan
cairan ekstraseluler dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan;
• mempertahankan
keseimbangan asam dan basa.
b. Proses-proses yang terjadi di dalam ginjal (proses pembentukan urin)
1) Penyaringan
(filtrasi)
§
Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus kapsul Bowman.
§
Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang
berpori (sel podosit)
sehingga mempermudah proses penyaringan.
§
Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan
adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada glomerulus.
§
Selain penyaringan, di glomerulus terjadi pula
pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein
plasma.
§
Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa,
asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati
saringan tersebut dan menjadi bagian dari endapan.
§
Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus
(urine primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung
protein. Pada filtrat glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa,
natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.
2) Penyerapan
kembali ( reabsorpsi)
§
Substansi yang masih berguna pada urine primer seperti
glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah melalui pembuluh kapiler yang
berada di sekitar pembuluh.
§
Glukosa dan asam amino diabsorpsi pada tubulus proksimal
dan tubulus distal.
§
Air yang
terdapat pada filtrat glomerulus juga diserap kembali melalui proses osmosis.
§
Penyerapan air terjadi di dalam tubulus distal, lengkung
Henle, dan pembuluh pengumpul.
§
Substansi yang tidak berguna, kelebihan garam, dan bahan
lain pada filtrat dikeluarkan dalam urine.
§
Tiap hari tabung ginjal mereabsorpsi lebih dari 178 liter
air, 1.200 gram garam, dan 150 gram glukosa. Sebagian besar
dari zat-zat ini direabsorpsi beberapa kali.
§
Setelah terjadi reabsorpsi maka tubulus akan menghasilkan
urine sekunder yang komposisinya sangat berbeda dengan urine primer. Pada urine
sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi.
3) Pengeluaran
(Augmentasi)
§
Pada proses augmentasi, urine sekunder dari lengkung
Henle akan masuk ke tubulus distal.
§
Di dalam tubulus distal urine mengalami augmentasi,
yaitu proses penambahan zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam tubulus
kontortus distal.
§
Komposisi urine yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96%
air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisanya substansi lain, misalnya pigmen empedu
yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine.
c. Hal-hal yang mempengaruhi produksi urine
1) Jumlah air yang diminum
2) Saraf
3) Banyak sedikitnya hormon insulin
4) Emosi
5) Hormon ADH (Antidiuretic Hormone)
6)
Jenis aktifitas
7)
Iklim/suhu lingkungan.
8)
Kondisi kesehatan.
9) Usia
d. Gangguan/kelainan/penyakit pada ginjal.
1) nefritis à infeksi kuman à gagal ginjal à hemodialisa (cuci darah)
uremia
= urea dan asam urine masuk kembali ke dalam darah
edema
= pembengkakan pada kaki karena adanya penimbunan air.
2) glukosuria à adanya
glukosa dalam urin (DM)
3) albuminuria à albumin
dan protein lain di dalam urine.
4) hidronefrosis à membesarnya
ginjal karena urine tidak dapat mengalir dengan lancar.
5) ketosis à ditemukannya
keton dalam urine (diet karbohidrat).
6) hematuria à ditemukannya
eritrosit dalam urine.
7) batu ginjal à endapan
garam kalsium dalam ginjal atau kandung kemih.
8) poliuria à urine
yang dikeluarkan terlalu banyak dan encer.
9) oligouria à urine
yang dikeluarkan terlalu sedikit.
10) anuria à kegagalan ginjal dalam membuat urine akibat kerusakan di glomerulus.
11) sistitis à radang pada membran mukosa yang melapisi kantung kemih karena infeksi bakteri atau peradangan pada ginjal yang meluas sampai ke kantung kemih.
12) prostat à pertumbuhan sel kelenjar yang
berakibat tertutupnya saluran urine.
2.
Paru-Paru (Pulmo)
§
Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai alat pernapasan.
Akan tetapi, karena mengekskresikan zat sisa metabolisme maka paru-paru termasuk organ dalam
sistem ekskresi.
§
Karbon dioksida dan air hasil metabolisme di jaringan
diangkut oleh darah melalui
vena untuk dibawa ke jantung, dari jantung akan dipompakan ke paru-paru
untuk berdifusi di alveolus.
3.
Hati (hepar)
§
Hati disebut juga sebagai alat ekskresi, di samping
berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan.
§
Hati menjadi bagian dari sistem ekskresi karena
menghasilkan empedu.
§
Hati juga berfungsi merombak hemo-globin menjadi
bilirubin dan biliverdin, setelah mengalami oksidasi akan berubah menjadi
urobilin yang memberi warna kekuningan pada feses.
Fungsi
hati:
§
Sekresi empedu, cairan yang berasal dari perombakan sel
darah merah yang sudah tua dan disimpan dalam kantung empedu atau dialirkan ke
duodenum.
§
Berfungsi membantu pencernaan lemak, mengaktikan lipase,
membantu absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak dapat larut di
dalam air menjadi larut.
§
Menghasilkan hormon trombopoietin, albumin, hormon
angiotensinogen, enzim arginase, enzim glutamat-oksaloasetat transferase,
glutamat-piruvat transferase, dan laktat dehidrogenase.
§
Menyimpan glikogen, lemak, zat besi, zat tembaga, serta
vitamin A, D, dan B12.
§
Mengaktifkan vitamin D.
§
Fagosit bakteri oleh sel Kupffer.
§
Degradasi hormon insulin dan hormon lain.
§
Degradasi amonia menjadi urea.
Penyakit/kelainan pada hati:
§
Penyakit hati, disebabkan oleh infeksi virus,
Amoeba penyakit disentri, cacing, Plasmodium, dan Toxoplasma
sp.
§
Hepatitis
(radang hati), radang pada hati yang disebabkan oleh kebiasaan
mengonsumsi minuman beralkohol dan menggunakan obat-obatan berdosis tinggi.
Juga disebabkan infeksi virus hepatitis. Macam-macam hepatitis antara lain
hepatitis A, B, C.
§
Sirosis hati, berubahnya sel-sel hati menjadi
jaringan ikat fibrosa sehingga kehilangan fungsinya (pengerasan organ hati)..
§
Hemokromatosis, kelainan genetik yang menyebabkan
tubuh terlalu banyak menyerap zat besi dari makanan sehingga banyak tersimpan
di dalam organ-organ tertentu.
4. Kulit (dermis)
§
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mengandung
kelenjar keringat (glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai 10%
dari seluruh sisa metabolisme
(dalam keadaan normal 50 cc per jam).
§
Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat akan
mengatur aktivitas kelenjar keringat dalam mengeluarkan keringat.
§
Keringat mengandung air, larutan garam, dan urea.
Kulit berfungsi antara lain :
§
mengekskresikan (mengeluarkan)
keringat
§
sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik/mekanis
§
sebagai pelindung terhadap penyinaran
§
sebagai pelindung terhadap serangan kuman
§
mengurangi hilangnya air (penguapan)
§
sebagai organ penerima rangsang (reseptor)
§
pengatur suhu tubuh.
Kulit terdiri atas dua bagian utama yaitu: epidermis dan dermis.
a. Epidermis
(lapisan terluar), dibedakan lagi atas:
Epidermis memiliki lapisan-lapisan
(stratum) penyusun, yaitu:
1). stratum korneum, berupa zat tanduk
(sel mati) dan selalu mengelupas,
2). stratum lusidum, adalah lapisan yang
berwarna bening,
selnya tidak berinti,
dan berfungsi mengganti stratum korneum.
3). stratum granulosum yang mengandung
pigmen melanin,
bersama stratum lusidum mengganti sel-sel di lapisan stratum korneum,
4). stratum germinativum adalah lapisan
yang selalu membentuk sel-sel kulit baru ke arah luar.
b. Dermis (di bawah epidermis)
• Dermis
memiliki 2 lapisan, yaitu stratum papilar dan stratum retikularis.
• Dermis
merupakan bagian yang terdapat akar rambut, kelenjar keringat (glandula sudorifera), kelenjar
minyak (glandula
sebacea), pembuluh darah, serabut saraf, serta otot penegak
rambut.
• Permukaan tubuh yang paling sedikit
mengandung kelenjar keringat adalah telapak tangan, ujung jari, dan kulit muka.
• Aktifitas kelenjar keringat
dipengaruhi oleh pusat pengatur suhu di hipotalamus dengan enzim brandikinin.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengeluaran/jumlah keringat, antara lain :
§
suhu lingkungan yang tinggi
§
gangguan dalam penyerapan air pada ginjal (gagal ginjal),
§
kelembaban udara,
§ aktivitas tubuh yang meningkat sehingga proses
metabolisme berlangsung lebih cepat untuk menghasilkan energi,
§
gangguan emosional, dan
§
menyempitnya pembuluh darah akibat rangsangan pada saraf
simpatik.
Gangguan/penyakit pada kulit :
§
jamur
à panu,
kadas, kurap,dan ketombe
§
acne
/ jerawat
§
cacar
§
koreng
§
gudig
/ scabies
§
alergi
§
bisul
(Jawa=wudun)
§
kanker
kulit
§
lepra
§
kutil
§
kusta
§
eksim
(dermatitis)
§
mata
ikan (kalvus)
§
timbil
§
kaki
atlet
§
dll.
Teknologi Sistem Ekskresi
§
Hemodialisis (cuci darah), proses pembersihan darah dari zat-zat
sisa metabolisme melalui proses penyaringan di luar tubuh.
§
Transplantasi ginjal, terapi
penggantian ginjal pasien dengan ginjal dari orang yang hidup atau yang sudah
meninggal.
§ ESWL (Extracorporeal Shock
Wave Lithotripsy), penghancuran
batu saluran kemih menggunakan gelombang kejut yang ditransmisikan dari luar
tubuh.
§
Skin grafting,
memindahkan sebagian atau seluruh ketebalan kulit dari donor ke resipien yang
membutuhkan.
Sumber Materi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar