Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan:
• Sistem peredaran darah tertutup: darah mengalir di dalam pembuluh darah.
• Sistem peredarah darah ganda: darah mengalir dua kali melewati jantung dalam sekali peredaran.
Fungsi sistem peredaran darah:
• Transportasi, membawa makanan, garam mineral, gas, hormon, enzim, dan zat lainnya ke seluruh tubuh.
• Penjaga suhu tubuh, membawa energy panas ke seluruh tubuh.
• Perlindungan, melindungi tubuh dari cedera dan invasi benda asing.
• Penyangga (buffering), protein darah bertindak sebagai penyangga melawan perubahan asam basa untuk mempertahankan pH optimum tubuh.
Sistem Peredaran Darah
Terdiri dari :
1. Darah
2. Jantung
3..Pembuluh darah
1. Darah
Darah merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel-sel darah, keping darah, dan matriks yang berbentuk cairan (plasma).
Karakteristik darah:
a. Lebih berat dan kental dibanding air, bau khas, pH 7,35 – 7,45.
b. Warna merah terang hingga merah kebiruan.
c. Volume darah yang beredar: 8% dari berat badan
Fungsi Darah
a. Mengangkut zat makanan, O2, dan sisa metabolisme.
b. Antibodi.
c. Mengedarkan hormon.
d. Menjaga stabilitas suhu tubuh.
e. Menjaga keseimbangan asam dan basa jaringan tubuh.
Komponen penyusun darah
a. Plasma darah
• Mengandung 92% air, 7% protein plasma, 1% bahan campuran kompleks organik, anorganik, dan gas darah.
• Jenis protein plasma: albumin, globulin, dan fibrinogen.
b. Sel Darah
1) Sel darah merah (eritrosit)
a) Berbentuk seperti cakram dan bikonkaf.
b) Dibungkus membran sel yang elastis dan fleksibel.
c) Tiap sel mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin yang dapat mengikat oksigen.
d) Jumlah: 4,2 – 5,4 juta sel/mm3 darah (laki-laki) dan 3,8 – 4,8 juta sel/mm3 darah (wanita)
e) Berfungsi mengedarkan oksigen melalui pengikatan oksigen oleh hemoglobin, dan membawa karbon dioksida ke paru-paru.
f) Pembentukannya disebut eritropoesis, terjadi di sumsum merah tulang
g) Bersirkulasi selama 120 hari sebelum rapuh dan pecah.
2) Sel darah putih (leukosit)
a) Jumlahnya 5.000 – 10.000 sel/mm3 darah.
b) Berfungsi melindungi tubuh terhadap benda asing, virus, dan bakteri.
c) Jenis leukosit (berdasarkan ada tidaknya granula dalam sitoplasma):
þ Granulosit
• Neutrofil, berfungsi dalam fagositosis
• Eosinofil, berfungsi sebagai fagosit yang lemah dan pembuangan racun penyebab radang.
• Basofil, mengandung histamin yang berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera.
Perbedaan antara neutrofil, eosinofil, dan basofil
No | Pembeda | Neutrofil | Eosinofil | Basofil |
1. | Jumlah thd leukosit | 60% | 1% - 3% | < 1% |
2. | Diameter | 9 – 12 um | 12 – 15 um | 12 – 15 um |
3. | Keadaan granula | Kecil, berwarna merah muda | Kasar, besar, berwarna jingga | Besar, tidak beraturan, berwarna ungu hingga hitam |
4. | Nukleus | 3 – 5 lobus | 2 lobus | 1 lobus, bentuk seperti huruf S |
5. | Fungsi | Fagosit aktif bagi bakteri, virus, dan agen penyebab cedera | Fagosit yang lemah dan pembuangan racun penyebab radang pada jaringan | Meningkatkan aliran darah (histamin) dan antikoagulasi (heparin) |
þ Agranulosit
• Limfosit, berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
• Monosit, berfungsi sebagai fagosit yang aktif.
Perbedaan antara limfosit dan monosit
No | Pembeda | Limfosit | Monosit |
1. | Jumlah thd leukosit | 30% (1.500-3.000 butir) | 3% - 8% (100-700 butir) |
2. | Ukuran/ diameter | 5 – 15 um | 12 – 18 um |
3. | Nukleus | Bulat berwarna biru gelap | Seperti telur atau ginjal, biru keabuan pucat |
4. | Tempat ditemukan | Jaringan limfa | Jaringan tubuh |
5. | Fungsi | Imunologis (kekebalan/ pertahanan tubuh) | Fagosit aktif (kekebalan tubuh dari infeksi) |
Sel darah putih (leukosit) memiliki sifat:
− Diapedesis: menembus pori-pori membran kapiler.
− Bergerak ameboid: gerakan menyerupai Amoeba.
− Kemotaksis: bergerak karena pengaruh pelepasan zat kimia oleh jaringan yang rusak.
− Fagositosis: mampu menelan mikroorganisme, benda asing, dan sel darah merah yang sudah tua/rusak.
3) Sel darah pembeku (trombosit)
a) Merupakan fragmen sel, tidak bernukleus, berasal dari megakariosit di sumsum tulang.
b) Jumlahnya 150.000 – 400.000 sel/mm3 darah.
c) Berumur 5 – 9 hari.
d) Berfungsi dalam hemostatis, perbaikan pembuluh darah yang robek, dan pembekuan darah.
Tabel Perbedaan Sel Darah
No | Keterangan | Eritrosit | Leukosit | Trombosit |
1 | Bentuk | Bulat pipih (bikonkaf) | Tdk tetap | Tidak teratur |
2 | Diameter | 7,5 um | 9 - 15 um | 2 - 4 um |
3 | Inti sel | Tidak punya | Punya | Tidak punya |
4 | Jumlah per mm3 | Pria 5jt, wanita 4,5 jt | 6.000 – 9.000 | 200.000-400.000 |
5 | Lama hidup | 120 hari | 1.213 hari | 9 - 12 hari |
6 | Tempat pembuatan | Sumsum merah tulang pipih | Sumsum merah tulang, limfa, hati | Sumsum merah tulang, hati |
7 | Fungsi | Mengikat O2 dan CO2 | Antibodi | Pembekuan darah |
Mekanisme Pembekuan Darah
a. Proses Pembekuan Darah
• Luka è trombosit bersentuhan dengan permukaan luka yang kasar è pecah è mengeluarkan trombokinase (tromboplastin).
• Trombokinase + ion Ca2+ + vit. K è protrombin è trombin.
• Trombin è fibrinogen è fibrin (menghalangi keluarnya sel darah merah hingga terjadi pembekuan darah).
b. Skema pembekuan darah
atau
c. Faktor-faktor Pembekuan Darah
• Protrombin, yaitu senyawa globulin yang larut dalam plasma darah.
• Fibrinogen, yaitu protein plasma yang disintesis di hati, dapat diubah menjadi fibrin.
• Ion kalsium, merupakan ion anorganik dalam plasma.
• Trombokinase (tromboplastin), yaitu protein plasma (berupa enzim) yang disintesis dalam hati dan memerlukan vitamin K dalam bekerja.
• Vitamin K, yaitu vitamin yang sangat penting dalam sintesis protrombin dan faktor pembekuan lainnya di dalam hati.
GOLONGAN DARAH
• Golongan darah adalah klasifikasi darah suatu individu berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah.
• Antigen dapat merangsang pembentukan antibodi dalam plasma darah.
• Antigen + antibodi = aglutinasi (penggumpalan)
• Antigen = aglutinogen
• Antibodi = aglutinin
a. Penggolongan Darah Sistem ABO
Jenis Golongan Darah | Unsur pada Membran Sel Darah Merah | Unsur di dalam Plasma Darah |
Aglutinogen (Antigen) | Aglutinin (Antibodi) |
A | A | β (anti-B) |
B | B | α (anti-A) |
AB | A dan B | - |
O | - | α (anti-A) dan β (anti-B) |
b. Penggolongan Darah Sistem Rh (Rhesus)
• Berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen (antigen) RhD pada permukaan sel darah merah.
• Individu yang memiliki antigen RhD: Rh+ (Rhesus positif).
• Individu yang tidak memiliki antigen RhD: Rh- (Rhesus negatif).
Pengaruh Faktor Rhesus pada Transfusi Darah
• Seseorang dengan darah Rh- jika diberi darah Rh+ maka akan segera memproduksi aglutinin anti-RhD.
• Transfusi Rh+ pertama tidak berbahaya, namun transfusi Rh+ selanjutnya akan mengakibatkan hemolisis sel darah merah donor, karena anti RhD yang terbentuk sudah banyak.
• Hemolisis: pecahnya membran sel darah merah sehingga hemoglobin terlepas ke plasma darah.
Pengaruh Faktor Rhesus terhadap Janin saat Kehamilan
• Jika ibu memiliki darah Rh- dan mengandung bayi dengan darah Rh+ (warisan dari ayah), maka tubuh ibu akan memproduksi anti-RhD.
• Sel darah merah janin akan mengalami hemolisis.
• Dapat menyebabkan kematian janin di dalam rahim, atau jika lahir bayi akan menderita eritroblastosis fetalis.
• Eritroblastosis fetalis dapat dicegah dengan injeksi anti-D (Rho) imunoglobilun atau RhoGam pada ibu.
c. Uji Golongan Darah
Jenis Serum | Golongan darah |
Anti-A | Anti-B | Anti-AB | Anti-D | Sistem ABO | Sistem Rh |
+ | - | + | + | A | Rh+ |
+ | - | + | - | A | Rh- |
- | + | + | + | B | Rh+ |
- | + | + | - | B | Rh- |
+ | + | + | + | AB | Rh+ |
+ | + | + | - | AB | Rh- |
- | - | - | + | O | Rh+ |
- | - | - | - | O | Rh- |
d. Transfusi Darah
Transfusi darah adalah proses mentransfer darah atau produk berbasis darah dari seseorang ke sistem peredaran darah orang lain.
Pemberi darah disebut donor; penerima darah disebut resipien.
Golongan darah O disebut donor universal karena tidak memiliki aglutinogen yang dapat digumpalkan, sehingga dapat diberikan kepada resipien semua golongan darah.
Golongan darah AB disebut resipien universal karena tidak memiliki aglutinin yang akan menggumpalkan darah, sehingga dapat menerima darah dari donor semua golongan darah.
e. Transfusi darah
1) Trauma/kecelakaan berat
2) Anemia
3) Haemodialisa/cuci darah
4) Penyakit berat/trombosit rendah
5) Luka terbakar
2. Jantung
• Organ berongga yang terdiri atas 4 ruangan (2 atrium dan 2 ventrikel).
• Lapisan dinding jantung: epikardium, miokardium (terdiri atas jaringan otot untuk berkontraksi), dan endokardium.
• Ruangan jantung: atrium kanan dan kiri, ventrikel kanan dan kiri.
• Katup jantung: trikuspid (di antara atrium kanan dan ventrikel kanan) dan bikuspid (di antara atrium kiri dan ventrikel kiri).
Sistem Pengaturan Jantung
Jantung memiliki sifat otoritmisitas, yaitu mampu berkontraksi secara ritmis akibat potensial aksi yang dihasilkannya sendiri.
Tempat sel-sel jantung melakukan otoritmisitas:
• Nodus sinoatrialis (nodus SA), daerah di dinding atrium kanan dekat pintu masuk vena kava superior.
• Nodus atrioventrikel (nodus AV), berkas di dasar atrium kanan dekat septum.
• Berkas His, sel-sel khusus dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel.
• Serat Purkinje, serat yang menjulur dari berkas His dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel.
3. Pembuluh Darah
a. Merupakan serangkaian saluran tertutup dan bercabang, berfungsi membawa darah dari jantung ke jaringan, kemudian kembali ke jantung.
b. Jenis pembuluh darah:
1). Arteri
• Berfungsi membawa darah meninggalkan jantung.
• Dinding arteri terdiri dari tunika eksterna (adventisia), tunika media, dan tunika intima.
2). Kapiler
• Pembuluh darah yang sangat halus dan berdinding sangat tipis, memungkinkan plasma darah dan zat makanan merembes ke cairan jaringan antarsel.
3). Vena
• Berfungsi membawa darah kembali ke jantung.
• Jenis vena: vena kava superior (berasal dari tubuh bagian atas), vena kava inferior (berasal dari tubuh bagian bawah), dan vena pulmonalis (berasal dari paru-paru)
Perbedaan antara arteri dengan vena
No | Pembeda | Arteri | Vena |
1 | Arah aliran | Keluar dari jantung | Menuju ke jantung |
2 | Dinding pembuluh | Tebal, kuat, elastis | Tipis, tidak elastis |
3 | Zat yang diangkut | O2, kecuali pada arteri pulmonalis | CO2, kecuali vena pulmanalis |
4 | Letak dalam tubuh | Agak ke dalam | Dekat permukaan tubuh |
5 | Jumlah katup | 1, di pangkal aorta | Banyak, di sepanjang pembuluh vena |
6 | Tekanan, Denyutan | Kuat, terasa | Lemah, tak terasa |
7 | Bila terluka | Memancar | Merembes, menetes |
Mekanisme Peredaran Darah Manusia
• Sistem peredaran darah pulmonalis
Ventrikel kontraksi è darah kaya CO2 dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis è paru-paru è darah melepas CO2 è darah mengambil O2 è darah kaya O2 dibawa vena pulmonalis è atrium kiri è ventrikel relaksasi è darah ke ventrikel kiri
• Sistem peredaran darah sistemik
Ventrikel kontraksi è darah kaya O2 dari ventrikel kiri ke aorta è darah diedarkan ke seluruh tubuh è darah melepas O2 dan mengambil CO2 dari jaringan è darah kaya CO2 dibawa vena kava è atrium kanan è ventrikel relaksasi è darah ke ventrikel kanan
1. Sirkulasi Portal
• Darah dari lambung, usus, pankreas, dan limpa è vena porta hepatika è hati è kapiler è vena hepatika è vena kava inferior è jantung
2. Sirkulasi Koroner
• Adalah peredaran darah di dalam jantung yang berfungsi memberikan darah untuk memenuhi nutrisi seluruh bagian jantung.
3. Peredaran Darah pada Janin (Fetus)
• Janin mendapatkan oksigen dan nutrisi melalui plasenta, yaitu jaringan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah untk pertukaran zat.
• Di dalam tali pusar terdapat vena umbilikal (darah dari plasenta ke janin) dan arteri umbilikal (darah dari janin ke plasenta.
4. Pengukuran Tekanan Darah Arteri (Sistole dan Diastole)
• Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup, yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah.
• Tekanan sistole: angka yang menunjukkan tekanan darah ketika jantung berkontraksi untuk memompa darah ke arteri dan nadi.
• Tekanan diastole: angka yang menunjukkan tekanan darah ketika jantung berelaksasi atau tekanan darah balik dari arteri dan nadi ke jantung.
• Tekanan darah normal: sistole 120 mmHg dan diastole 80 mmHg.
5. Denyut Nadi
• Pemeriksaan frekuensi denyut nadi adalah pemeriksaan denyut pada pembuluh nadi atau arteri yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri pada saat terjadi gerakan atau aliran darah akibat kontraksi jantung.
• Peneriksaan dilakukan dengan bantuan stetoskop.
• Faktor yang memengaruhi denyut nadi: usia, jenis kelamin, irama sirkadian, bentuk tubuh, aktivitas, stres dan emosi, suhu tubuh, volume darah, dan obat-obatan.
SISTEM LIMFA
Merupakan jalur tambahan pada sistem sirkulasi.
Fungsi:
• Mengembalikan kelebihan cairan jaringan.
• Mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan.
• Mengeluarkan zat-zat toksin dan sel yang rusak dari jaringan.
• Mengangkut lemak yang sudah berbentuk emulsi.
• Mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi.
• Mengangkut limfosit dari kelenjar limfa ke sirkulasi darah.
• Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme.
• Menghasilkan zat antibodi
Penyusun sistem limfa
1. Organ limfa
• Nodus limfa, berfungsi menyaring dan menghancur-kan partikel asing. Terdapat di dasar mulut, leher, lekukan siku, ketiak, dan paha.
• Kelenjar timus, terletak di dada, berfungsi memproduksi limfosit T.
• Kelenjar amandel (tonsil), berfungsi menahan kuman yang masuk melalui mulut, hidung, dan kerongkongan.
• Limpa (lien), terletak di sebelah kiri abdomen, berfungsi menghasilkan limfosit dan antibodi, menghancurkan sel darah putih dan trombosit, menghasilkan sel darah merah pada masa janin.
2. Pembuluh Limfa
• Berupa vena kecil dengan banyak katup, berdinding transparan dan permeabel, sehingga partikel besar dapat masuk ke dalam jaringan
• Terdapat hampir di seluruh tubuh
3. Cairan Limfa
• Adalah cairan jaringan yang diabsorpsi ke dalam kapiler limfa, berwarna kekuning-kuningan, dan mengandung plasma protein, limfosit, keping darah, fibrinogen, lemak, dan sedikit oksigen, tanpa sel darah merah dan karbon dioksida.
Aliran Limfa
Sirkulasi limfa: cairan interstisial dari jaringan è kapiler limfa è ke saluran penampung è ke pembuluh limfa yang lebih besar è bergabung membentuk trunkus (batang saluran) limfa utama.
Faktor yang menggerakkan cairan limfa: kontraksi otot, inspirasi dan ekspirasi, dan pemijatan tubuh.
Terdapat 2 macam batang saluran limfa utama, yaitu :
• Ductus limfaticus sinistra (kiri)/ductus toraxicus, yaitu pembuluh yang mengumpulkan cairan limfa dari pembuluh limfa yang berasal dari kepala kiri, leher kiri, dada sebelah kiri, anggota gerak bawah, dan alat-alat dalam rongga perut.
• Ductus limfaticus dextra (kanan), yaitu pembuluh limfa yang pendek, menerima cairan limfe dari pembuluh limfa yang berasal dari kepala sebelah kanan, leher kanan, dada kanan, lengan kanan, dan truncusmediastinal kanan (saluran penampung limfa dari rongga di antara paru-paru).
GANGGUAN SISTEM PEREDARAN DARAH
1. Anemia 11. Wasir (hemoroid)
2. Leukimia 12. Stroke
3. Thalassemia 13. AIDS
4. Hemofilia 14. Trombus & embolus
5. Hipertensi 15. Sickle cell anemia
6. Hypotensi 16. Eritroblastosis foetalis
7. Anemia pernisiosa 17. Aneurisma
8. Atherosklerosis
9. Arteriosklerosis
10. Varises
TEKNOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH
• Elektrokardiograf, yaitu teknik mengetahu keadaan darah, jantung, dan pembuluh darah menggunakan gelombang ultrasonik untuk membentuk bayangan.
• Pemindaian dengan bahan radioaktif, yaitu deteksi penyakit jantung dengan cara injeksi bahan radioaktif yang tidak berbahaya.
• Operasi bypass, yaitu teknik revaskularisasi (membuat saluran baru) melewati arteri koroner yang mengalami penyempitan atau penyumbatan.
• Terapi gen, yaitu teknik menumbuhkan pembuluh darah baru dengan menyuntikkan beberapa salinan gen yang mengkode VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor)
• Angioplasti, yaitu teknik membuka sumbatan pembuluh darah menggunakan kateter yang dilengkapi balon yang dapat memaksa pembuluh darah terbuka dan plak akan terdorong keluar.
• Transplantasi jantung
• Pacemaker, yaitu alat pemacu detak jantung untuk menstabilkan detak jantung dengan cara memberi impuls listrik berkekuatan ringan.
Sumber buku:
Buku BSE Kemendikbud dan buku-buku lain yang relevan